#FDCG

SEBUAH CATATAN TENGIK ANAK TEKNIK

Menu

Home
Siapa Febri?
Karya Febri
Kategori
Contact Febri?
Blogwalking, nih?

Search for:

Teknik Sipil UII Keairan

Tugas Akhir :Jadi, Kelanjutan Skripsimu Gimana?

Engh…

Sebentar, kenapa saat saya membuka file word dan menyiapkan diri untuk menulis blog, tiba-tiba saya langsung terpikir masalah skripsi ya?

Wait.

stressed-student

Source : students4bestevidence.net

Advertisements

Posted in #Diary and tagged #KampusMampus, Cara Mendapatkan Data Hujan, Cerita Tugas Akhir, Data Hujan, Hidraulika, Hidrologi, Keairan Teknik Sipil, Langkah Mendapatkan Data Hujan Per Menit, Lika-liku Tugas Akhir, Mendapatkan Data Hujan Jam-jaman, Rekomedasi Tugas Akhir Keairan, Rekomendasi Judul Tugas Akhir Teknik Sipil Keairan, Skripsi, Skripsi Keairan, Teknik Sipil Hidro, Teknik Sipil UII Keairan, Tugas Akhir, Tugas Akhir Hidro, Tugas Akhir Keairan, Tugas Akhir Teknik Sipil, Tugas Akhir Teknik Sipil Keairan, Tugas Akhir UII on September 18, 2018 by febridwicahya. 35 Comments

Author

for contact : febridwicahya@gmail.com

Translate?

Search for:

Sosmed

View Febri.Dwi.Cahya.G’s profile on Facebook
View Efebeeri’s profile on Twitter
View Efebeeri’s profile on Instagram
View UC8IkqnqbkWrnXQCKtdhODdQ’s profile on YouTube
View 113017402897705601739’s profile on Google+

Recent Posts

Mencintai Apa yang Sedang Dilakukan
Tips Agar Hidup Tidak Terasa Monoton
Review ASUS Zenfone Max M2 ZB633KL
5 Cara Mudah Merencanakan Liburan
Pengalaman Melihat Ular yang Bikin Panik

Paling Laku

4 Hal yang Harus Dilakukan Ketika Praktek Kerja
Kenapa Harus Pacaran?
Kepada mereka yang lelah dalam hidupnya

Archives

Archives

Blog Stats

684,698 hits

INSTAGRAM

Muka saya benar-benar seperti besi berkarat.

Saya pas lagi ketemu terus merem aja, langsung rindu. Gimana kalao jauh? Ugh. Jyjykndapapa.

(7/30) . Laki-laki itu kampret. Yha. Mereka adalah salah satu penyebab kenapa sebagian besar perempuan merasa sedikit takut untuk jujur, perihal pertanyaan : . 'Kamu udah pernah ngapain aja?' . Yang mana, jelas saja, itu merupakan salah satu pertanyaan paling sensitif yang pasti didengar oleh berbagai pihak, khususnya perempuan. Sebenernya, ngga semua orang sih yang merasa risih dengan pertanyaan demikian. Karena, kalau misal pada kenyataannya seorang itu tidak pernah menggeluti dunia pacaran atau waktu pacaran cuma LDR doang, ya pertanyaan itu terdengar biasa saja. Berbeda hal jika di masa pacaran, sepasang kekasih itu melakukan sawadikap skidipapap congcwalamow ahoy ahoy. Untuk menjawab secara jujur, pasti teramat sangat sulit. Beberapa perempuan, mereka menyembunyikan kenyataan itu dan berbohong karena lebih merasa 'malu', karena menurut adat budaya ketimuran, (maaf) keperawanan itu penting, yang mana jika seseorang tida perawan, maka berarti dia tida laku. Budaya tai kucing sekali. Sementara laki-laki, kebanyakan dari mereka menyembunyikan kenyataan itu tida lebih supaya dia dicap sebagau lelaki baik-baik, lalu setelah dekat dan pacaran, ucapan kalimat : . 'Yang, ku penasaran pengen begituan' . Penasaran palelu njeblug. Selangkangan melulu yang dicari, sekalinya dapet, ditinggalin, lalu cari korban 'duh ayune' yang lain. Ayu itu dijaga, bukan dianu. Gblk. Kalau suda begini, siapa yang rugi? . Perempuan. Mau semua yang dilakukan berlandaskan atas dasar suka sama suka, sadar sama sadar, mau sama mau, tapi tetep saja, pihak yang teramat sangat dirugikan adalah perempuan. Selalu ada satu pihak yang merasa itu adalah beban, entah itu orang terdekat yang baru menjadi pacar setelah masalalu itu lewat, atau orang tua yang baru tau tentang kenyataan yang jelas itu menyayat. Menerima masalalu, itu harus. Menepis keterpikiran akan hal itu is another story. Oiya, satu lagi hal yang membuat perempuan terlihat serba salah : . Lakilaki nonton bokep, biasa. Perempuan nonton bokep... ASTAGHFIRULLAH. MORAL ANDA RUSAK! . MENURUT NGANA PEREMPUAN TIDA PUNYA NAFSU APA, BUSET? . Huft. Oiya, saya kan laki. Yauda, maaf, sekedar mengingatkan 🙏 . #30hbc1907 #30haribercerita

(6/30) . 'Mau ngapain, Mas?' . Kalimat itu yang beliau ucapkan saat pertama kali saya menghadap beliau, tahun 2016, bulannya lupa, ketika saya hendak mengkonfirmasi bahwa saya adalah anak bimbingan skripsi beliau. Saya tersenyum, sedikit grogi, namun akhirnya kata-kata keluar dari mulut saya : . 'Itu, pak. Anu. Saya mahasiswa yang baru mengambil skripsi, dan kebetulan pembimbingnya adalah bapak' . Lalu, berawal dari percakapan awal itulah akhirnya perjalanan skripsi yang menjelimetkan untuk saya dimulai, pun mungkin, perjalanan membimbing mahasiswa ndablek untuk beliau pun dimulai. Kesan pertama ketika saya bertemu beliau dan melanjutkan obrolan-obrolan di atas tak lebih dan tida bukan adalah : beliau itu mempunyai karakter yang humoris parah. Suatu kali, saya pernah mengajukan judul skripsi yang kemudian direspon dengan kalimat : . 'Walah, mas. Masa anak kuliahan, penelitiannya tentang comberan' . Yang akhirnya menuai gelak tawa dan saran-saran melegakan. Selain humoris, bisa dibilang, beliau adalah sosok yang tegas dan amat peduli pada mahasiswa bimbingannya. Suwer deh, jika dipikir-pikir, skripsi saya yang lamanya sekitar 2 tahun itu murni karena ya emang kesalahan saya. Kalau saja saat itu saya benar-benar rajin, ngga malas-malasan, ngga berhenti saat bingung, mungkin skripsi saya ngga 2 tahun deh. Yah, 1 tahun 11 bulan lah. Ehe. Pasalnya, dulu itu saya selalu memiliki motto hidup : . 'habis bimbingan, istirahat dulu ngerjain skripsinya. Mumet' . Yang akhirnya berujung pada nyaman sama malasnya, dan lupa revisi. Giliran bimbingan... eh dimarahin, karena ternyata selama ini, beliau itu sebenernya nunggu progres dari apa yang saya kerjakan. Terdabestlah pokoknya. Terakhir, beliau itu sosok yang teramat baik dan pembela mahasiswa bimbingannya abis. Suwer. Ngga tau deh, gimana nasib sidang dan pendadaran saya kalau misal beliau memilih pasif dan tida membela hasil skripsi saya. Mungkin, saya masih mahasiswa yang memiliki banyak adik angkatan, dan meratapi diri di pojok kamar. Jadi, terterimakasih banyak-banyak sekali deh pokoknya teruntuk dosen pembimbing terbaik saya, Pak Bambang, yang suda amat sabar dan penuh perhatian. Ehe. #30hbc19 #30hbc1906

(5/30) . . Bromo. Jika bole saya menjabarkan apa yang pertama kali saya rasakan ketika sampai di sana adalah... . HABUSET, AJEGILE DINGINNYE. . Sebenernya, saya sudah membayangkan bagaimana dinginnya sih, mengingat Bromo adalah gunung, bukannya nasi tumpeng. Ditambah lagi, ketinggian Bromo ini juga lumayan ga sih, yaitu di angka 2000an mdpl. . Hanya saja, sedikit masalah yang menerpa perut sehingga pada akhirnya membuat 'sesuatu' harus moncrot dari sebuah lubang, memaksa kesan saat saya liburan di Bromo agak berantakan. . Saya mencret. . BUKAN ANJER, BUKAN MENCRET DI CELANA. . Tapi, saya mengalami gejala yang mana membuat saya harus benerbener masuk ke kamar mandi masjid pananjakan 1, buka celana, dan merelakan zat-zat yang dalam bahasa ilmiahnya disebut 'TAI' itu keluar dari lubang ya anu. . Semua normal saja. Jelas. Tida ada yang salah dari mencret di atas jamban, tepat di dalam kamar mandi. Melegakan, dan membahagiakan. . Tapi, . Gini... . Bromo kan gunung ya. Tinggi tuh. Udaranya aja dingin banget. Ditambah lagi, momennya adalah pukul 3 pagi. Jadi... . SUDA TERBAYANG DONG BAGAIMANA DINGINNYA AIR DI DALAM KAMAR MANDI TERSEBUT? . Saya menelan ludah, ketika mendapati bahwa diri saya belum cebok dan melihat seember air yang meluap di depan mata. . Saya sentuh airnya sejenak. . Buset. Dingin parah. . Merasa serba salah dan ga ada cara lain untuk mengelak, saya pun akhirnya meraih gayung dan mencoba menyiramnya pelan-pelan ke dalam kulit bokong yang literally kulit. . Nyes... . Rasanya itu kayak air yang ditaruh di kulkas, dan diambil lagi sebelum es itu membeku. Dingin parah. . Karena satu siraman kurang membersihkan, saya pun mengambil segayung air lagi untuk menyiramkannya supaya benar-benar bersih. . Apesnya, siraman kedua saya terlalu beringas dan mengenai pentolan kepala botak dari 'anak' para lelaki. . Rasanya? . PFFFT. . HEYHELO, PENTOLAN PUNYA LAKI KAN KULIT LUARNYA SUDA TERBUANG YA. JADI, BAYANGIN ITU PENTOLAN KENA AIR KULKAS MENGKERUTNYA BAKAL BAGAIMANA? . Membayangkannya lagi pun, saya sulit. Menuliskannya pun, saya sakit. . Yasuda, segini aja. . Makasih. . . #30hbc19 #30hbc1905 #30haribercerita @30haribercerita

Follow Blog via Email

Enter your email address to follow this blog and receive notifications of new posts by email.

Join 2,136 other followers

Advertisements

Create a free website or blog at WordPress.com.

Post to

Cancel

Privacy & Cookies: This site uses cookies. By continuing to use this website, you agree to their use.
To find out more, including how to control cookies, see here: Cookie Policy