
Chicken Katsu Ramen by So Ramen
Siapa di sini yang tida tau Naruto?
Hm, ngapapa kalau ada yang tida tau.
Tapi untuk yang tau, Kita tentu sangat paham mengenai bagaimana dulu film Naruto sempat heboh-hebohnya di jagat dunia pertelevisian Indonesia. Seingat saya, dulu saya pertama kali nonton Naruto itu ya di Global TV, sekitar habis maghrib. Sedangkan untuk pertama kalinya Naruto tayang di pertelevisian Indonesia, ada sumber yang bilang kalau Trans TV lah pencetusnya.
Ehm, tapi nga tau juga sih, mungkin sebelum berisi tayangan-tayangan gosip tida begitu jelas, Trans TV pernah berjaya dengan kartunnya kalik ya, tentu, sebelum KPI mulai sensitif dan apa-apa ditegur.
Okay.
Bermula dari cerita sosok anak yatim piatu yang di dalam tubuhnya terdapat siluman rubah yang terkenal jahat, dia pun lalu dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Kasihan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, beberapa orang pun muncul, memberikan tanda bahwa benang merah cerita sudah dimulai.
Guru Iruka sebagai orang pertama yang mengakui keberadaan Naruto, lalu team tujuhnya, hingga teman-teman rekan seperninjaan. Beberapa misi dilalui, beberapa pertarungan dihadapi. Ada banyak kejutan-kejutan yang diberikan oleh Masashi Kishimoto di film Naruto, hingga pada ujungnya, yang telah bisa ditebak oleh semua orang, Naruto pun akhirnya berhasil menjadi Hokage ke Tujuh.
Keren ya?
Tapi, dari apa yang menjadi khas di film Naruto, tentu ada satu hal yang menjadikan saya tertarik, yaitu… ramen yang sering kali ditampilkan saat naruto kelaparan dan menyeruputnya dengan nikmat.

Source : Mediahd.me
Jelas, saya yang kala itu belum pernah makan ramen pun penasaran dan kebayang akan bagaimana sih enaknya si ramen ini. Kok, kalau saya lihat-lihat, Naruto bisa seenak itu menikmatinya ya?
Ngga ngerti lagi.
Di Jogja ada ngga ya, ramen seenak itu.
Ramen Enak di Jogja

Ramen enak!
Pertama kali saya nyicipin ramen kira-kira waktu awal-awal kuliah dulu, sekitar tahun 2013. Rasanya lupa, tapi enak kok, aslik. Saya belinya di sekitar jalan AM Sangaji sana, yang mana nama tempatnya adalah rahasia karena sekarang saya mau ngereview tempat yang lain. Nanti kalau saya ke sana lagi dan nulis untuk review di sana, baru saya sebutin. Hahak.
Sampai akhirnya, keinginan saya untuk memakan ramen pun kembali muncul beberapa Minggu lalu. Seperti biasa, karena partner yang sangat bisa dan mau untuk saya ajakin makan hanya mba pacar seorang, lantas saya langsung mengajukan proposal untuk makan reramenan.
Baca Juga : Bakso Enak di Jogja yang Bikin Mblenger
Adapun proposal tersebut berisi satu buah tempat, yang saya lihat di instagram dimana dari tampilannya saja, sepertinya sangat menggoda kelezatannya. Gayung bersambut, karena si pacar emang suka makan, proposal saya pun di acc dan jadilah kami janjian untuk makan di sebuah tempat ramen yang lokasinya kebetulan tidak begitu jauh dari rumah si Pacar.
So Ramen

So Ramen Jogja
Kira-kira itulah nama yang tertera di plakat depan bangunan bercat hitam, yang mana difungsikan sebagai tempat untuk menjajakan ramen andalannya. Bergaya jepang abis, Soramen menyediakan dua spot indoor dengan nuansa redup redam, pun juga outdoor yang berdekatan dengan jalan.
Karena saya lebih suka di luar dan berbaur dengan masyarakat sekitar, maka saya pun memilih untuk memposisikan diri di luar saja. Karena dalam hal ini, status si pacar adalah pacar saya, maka mau tidak mau dia juga ikut memposisikan dirinya di luar. Tidak mungkin dong, saya makan diluar, dia makan di dalam?
Emang, saya supir?
Aduh.
Tidak, tidak.
Seperti yang sudah saya jabarkan tadi, So Ramen ini terletak di daerah deket rumah pacar saya, yaitu daerah Kasihan, Bantul. Kalau misal di sini ada orang Jogja yang suka gambar dan mencintai seni, maka lokasi Soramen ini ya di deket-deket Potentiarte itu deh. Ohiya, dari apa yang saya kepo di instagram, ternyata Soramen ini juga ada di Solo maupun Salatiga loh.
Gokil.
Nah, untuk yang di Jogja, agar mempermudah saja, berikut saya kasih mapnya ya, yah, seperti biasa. Biar nolong dikit, meski sebenernya nggak nolong-nolong banget.
Jadi, di So Ramen ini, kita tidak perlu susah-susah memanggil mas-mas waitersnya untuk masalah menu dan kertas pesanannya, karena itu semua sudah tersedia di meja-meja yang akan kalian tempati nantinya. Yang susah, ya, kalian harus jalan gitu ke bagian kasir untuk pesan dan nanya apakah kesedian dari menu yang hendak dipesan masih ready atau tidak.
Gitu.
Menu So Ramen
Dari apa yang saya lihat-lihat kemarin, menu-menu yang ada di So Ramen ini cukup bervariasi. Ingin memesan semua, tapi duit tak ada. Akhirnya, ya hanya dua ramen dan dua minuman saja yang kami berdua pilih.
Ehe.
Saya menjatuhkan pilihan pada menu chicken katsu ramen reguler, dimana isian dari ramen ini adalah wortel, jagung, sawi, bawang bombay, daun bawang, dan chicken katsu. Ohiya, disini sebenarnya ada semacam tingkatan ramen gitu, yaitu premium sama reguler, nah dari dua tingkatan tersebut, yang membedakan tuh hanya kelengkapan dari toppingnya saja (untuk chicken katsu yang pesan, apabila pesennya premium, maka akan dapet tambahan telur, nori, dan jamur), bukan dari ukuran. Oleh karena itu, tenanglah wahai pencinta tingkatan reguler yang murah, karena kita tetap dapat menikmati ramen dengan ukuran yang teteup lumayan.

Chicken Katsunya So Ramen
Sedangkan si pacar, dia memilih menu jigoku ramen regular, yang jika di Indonesiakan sepertinya berarti mie neraka, dengan level kepedasan adalah 5. Isian dari jigoku ramen regular ini adalah 2 telur, jagung, sawi, wortel, bawang bombay, dan daun bawang. Sedangkan jika kita pesan yang premium, maka akan mendapatkan tambahan topping jamur dan ayam.

Jigoku Ramen nya So Ramen
Untuk minuman, sianjir, saya kayaknya ngga ngefoto menu minumnya deh anjir. Kelewatan, karena saya hanya mengedepankan ramennya saja. Besok kalau saya mampir ke So Ramen lagi, akan saya foto dan saya tambahin di sini deh.
Ehe.
Saat saya mendatangi kasir dan hendak memesan menu yang sudah saya tulis, saya sempat bertanya ke masnya terkait apakah saya boleh request ekstra pedas level 5 untuk menu chicken katsu ramen, yang ternyata tidak diijinkan karena pedas level 5 ini hanya diperuntukkan yang emang menu-menu pedas saja. Sedangkan untuk menu lain, hanya diperkenankan mentok di level 2 saja.
Baiklah.
Baca Juga : Pizza Enak Harga Kaki Lima di Jogja
Ngga berapa lama kemudian, pesanan pun datang. Diawali dengan minuman-minuman berwarna merah dan putih, yang namanya saya lupa apa anjir ehe, yang jelas rasanya nyegerin kok, lalu tibalah dua menu utama dari So ramen yang kami pesan.
Bagaimana Rasa dari Ramen di So Ramen?
Chicken Katsu Ramen by So Ramen

Ngubek-ubek Chicken Katsu So Ramen
Dari yang jelas tertera pada namanya, tentu ramen ini mengandalkan chicken katsu sebagai jagoan utamanya, kemudian topping-topping lain sebagai pendukungnya. Akan tetapi, setelah saya rasakan dengan beberapa kali seruputan, ternyata, kuah kental dari chicken katsu ramen ini juga enaaaa geula anjer.
Meski pedasnya kurang karena hanya level dua, tapi rasa nikmat yang diberikan oleh kuah beserta ramennya ini cukup untuk memuaskan diri saya siang itu.
Ena banget deh, ngga tau lagi. Antara saya yang emang kayaknya merasa bahwa semua makanan itu enak, atau karena emang beneran enak, kayaknya kalian-kalian yang harus membuktikannya deh.
HAHA.
Chicken katsunya pun rasanya juga… ya sebagaimana chicken katsu, tapi di soramen ini, apabila kita menikmati chicken katsunya dengan kuah ramen dan diublek-ublek, maka sensasi basahnya akan terasa beda.
Jadi lebih berasa dan sekali lagi…
ENAK BANGKEEEEE.
Nga ngerti lagi.
Jigoku Ramen by So Ramen

Ngubek-ubek Jigoku So Ramen
Seperti yang tertera pada menu, jelas saja bahwa ramen ini mengedepankan nilai-nilai kepedasan yang sangat. Tapi saya sedikit sangsi ketika melihat penampilannya, yang mana justru kuahnya terlihat lebih merahan chicken katsu ramen pesanan saya.
Akan tetapi, ketika saya mencoba menyeruput sedikit, ternyata benar, pedasnya tidak bohong. Sepertinya pedasnya ini bersumber dari bubuk cabe yang dituang beberapa sendok makan, atau seberapapun itu.
Namun bagi mulut saya, pedasnya ini kurang begitu pedas, tidak tau kalau menurut pacar saya yang melahapnya habis.
Toppingnya sih biasa ya, telur dan jagungnya saja yang dominan gitu, tapi untuk masalah kuah dan ramennya, ya juara sih.

Pesanan Minum dan Ramen di So Ramen
Namun yang kurang menurut saya adalah, tidak adanya bubuk pedas di meja tempat kami duduk gitu. Soalnya di beberapa warung ramen yang pernah saya datangin, biasanya disediakan tuh bubuk-bubuk cabe pedas yang bisa dituangkan seenak jidat oleh pembelinya. Jadi level pedasnya ditentukan oleh pembelinya sendiri.
Tapi, kalau misal ada bubuk cabenya…
LANTAS NGAPAIN DIKASIH LEVEL-LEVELAN YA? KAN TINGGAL SOOOOOOOR.
Jadi, konsep yang diterapkan oleh So Ramen sudah benar dan mantap.
Tetap semangat!
Apakah So Ramen adalah Rekomendasi Tempat Makan di Jogja?

Pintu Masuk So Ramen
Recommend!
Ehe, menurut saya demikian, karena dari segi harga yang berbanding lurus dengan porsi yang lumayan gede, cukup membuat kalian kenyang bego.
Kecuali kalau memang kalian bisa makan indomie empat bungkus sekaligus, ya…
YA BRATI EMANG LU-NYA BANYAK MAKA ANJER!
Baca Juga : Rica Ayam ISI, Primadonanya Rica Ayam di Solo
Dua gelas es dan dua ramen kemarin, kami berdua habis sekitar 60-70an gitu deh, lupa, notanya sudah saya buang karena tidak mengoleksi. Untuk ukuran makan berdua, yah, lumayan dah yaaa, ehe.

Properti di So Ramen
Dari segi tempat pun nyaman kok, dan ada beberapa meja untuk lasehan gitu, jadi jangan takut untuk tidak kebagian tempat. Kalau toh akhirnya tidak kebagian tempat, yah, tinggal gelar tiker saja di pinggir jalan, menikmat ramen sambil melihat orang lalu lalang kan nyenengin.
Nyenengin palelu
Ehe.
Maka untuk segala kelebihan, kenikmatan, dan kekurangannya, saya pun memberikan rating 8.5 untuk Soramen. Rating ini bisa berubah, tergantung dari bagaimana rasa menu lain yang kelak akan saya cicipi.
Jadi, YA JELAS SAYA AKAN MENDATANGINYA LAGI DONG KAPAN-KAPAN!
Recommend dah pokoknya.
Ehe.
Terimakasi.
Silakan dicoba.
kayanya aku ngefoto menu minumannya deh.
atau mungkin tida jadi karena kepala saya keburu nyundul lampu gantung yang ada diatas kepala itu kali ya
Hahahahaa epic sih itu, kamu nyundul lampu gantung wgwgw
Memang makanan kesukaan Naruto banget ini, nurun ga sih ke anaknya, Baruto soal makan2 ini? *kenapa jadi bahas anime? 😀 .
Foto ramenmu bikin laper nih Feb. Coba kalau di sebelah rumahku, udah melipir kesana buat nyobain nih.
OOT: Btw, beberapa hari terakhir ini saya BW ke beberapa blog, saat scroll komen nemu balasan komenmu, dan sy jd tersenyum ngikik karena semuanya membalas dengan panggilan pengantar mba Febri 😀 .
Wahahahaha saya nga ngikuin boruto, mbaaa. Tapi pasti naruto ngenalin makanan ini ke dia, atau, yaaaaaaaaaaaa, paling nggak ganti jadi seblak dah.
Hahahaha enak yaaaa, mbaa, kujuga kemarin ngedit tulisannya langsung lapar wgwgww
WAHHAHA KUSUDA SANGAT TERBIASA SEKALI KETIKA DIPANGGIL MBA, MBA :’ NGGAPAPA WGWGW
Sedapnya nampak ramen tu Ya Allah..hantar sini sikit bisa gak?
Wahahaha bisaaaaaaaaaa, kukirim lewat upin ipin ya 😀
Kenapa feb waktu aku ke jokja gak diajak kesini? Kenapa kenapa kenapa kenapa? Kenapa feb jawab dongggg ih astaga gak dijawab kesel wkwkwkwkwk.
apaan, dirimu ke jogjaaaaa aja suda lama sekali, saya saja bahkan sudah lupa bagaimana rupa dan suaramu mba
wle
Aku ke jokja tiap tahun ya anda jangan ngarangggg. Tahun ini aja pas aku ke jokja, anda malah bekerja jauh entah di planet mana 🙏
Yaaasudaaaaa, semoga ke Jogjaaaaaaaaaaaanya besok pas ada saya lagi, kalau nga saya yang ke bandong, wlek
Kurang paham sama Naruto, tapi sempet heran pas tahu suami temen sendiri begitu suka nonton naruto..hihi. Ramennye terlihat sangat menggugah selera, apalagi di pagi hari belum sarapan begini…huaaaa 😦
Waahahaha suami mbaaa keren brati 😀 karena emang kita-kita ini sukanyaaaaa nonton naruto mba hehehe 😀
Hahahaha duuuuh, jadi sangat menggugah yaaa, semalam saya juga laper bet gegara mantengn ni foto -.-
Aku suka ga abis pikir sama naruto. Bisa bisanya dia nyeruput ramen sampe mulutnya penuh gitu. Itu ga keselek apa ya? Lagian kan ramen tuh panas banget, apa ngga mblewer itu bibirnya? hehehe
-Fajarwalker.com
Hahaha naruto kan jagoan memang 😀 wgwgw
Hahaha. Naruto.
Ramen itu makanan favorit aku….Tori Ramen kalau di Bali sini yang enak.
Whaaaaa favoritnya ramen yaaaa, tapi emang enak sih wgwgw 😀
Tori ramen ya namanya? Hmmm, menarik.
Di Jogja ada satu ramen yang katanya asli gituuuu, tapi ya, gitu, mahal wgwgw
Sama Yamie Panda enak mana ya?
Gak makanannya gak lesehannya sama-sama bikin ngiler pengen ke sana. Andai deket. Aku kalo makan mie ramen palingan ya mie ramen instan. 😦
Wahhahaaaaaaaa, besok mendekatkan ke sini aya Mbaa 😀
Ramen instan ngapapa jugaaaa deh 😀
Hmmmmmmm, agak sulit membandingkan, karena yamie panda yang rica ayam itu ena sangaaaat ya ampon
Membaca ini di jam pulang kerja dan…
lapar banget anjirrrrrrr~~~
HAHAHA MAKAN MAKAN MAKAAAAN
sepertinya enak yahh, baru nyoba yg bungkusan, belum sempat yg di kedai kedai itu hehe.. otw mencoba 🙂
Wahaha mulanya bungkusan dulu, besok gas langsung di mangkuknya seperti naruto
Duh kebetulan tengah November nanti, rencana kami mau ke Yogyakarta. Tapi kami stay di daerah Condongcatur. Hem… Semoga kesampaian makan mie ramen ini…
Trims infonya ya
Salam
Indungbageur
Waaaaaaa, mantap yang mau ke Jogjaaa 😀
selamat menikmati Jogja dengan segala isinya ya 😀
saya dong, gak pernah sama sekali nonton naruto.. haha..
boleh juga ni so ramen di jogja, mau nyoba ah kalo lagi mudik ke jogja..
btw, chicken katsu nya menggoda amat ya 😀
Wahahaha nga pernah nonton naruto blas masa?
Jagoan kamu Mba 😀
ehehe, silakan dicoba jika mudik mbaaa 😀
benar banget njiiiir, itu ramen yang katsu mantap beud 😀
Denger kata ramen mah selalu yang terbayang adalah si Hokage baru “Naruto”, karena makanannya selalu saja ramen 😀
Wahahaha iyaaaa kan, bener 😀
Karena Naruto adalah manager marketingnya ramen
Wah, hitungannya murah ya ituu. Kemaren giliran sama gue malah dibawa ke tempat bikin mecret! Huhuhuhu. Keliatannya juga gede gitu porsinyaa.
Benar, wahai senpai.
Sudah murah, jumbo pula porsinya.
Makanan yang bikin mencret adalah menu wajib di Jogja, pak. Maap
Sudah pasti saya akan menghindari jigoku ramen. Nggak suka pedas!
Wahahaha kalau gitu, chicken katsu ramen saja 😀
Kelihatannya pedas amat ya ramennya. Selagi belum bisa ke Jogja makan mie instan ramen saja duly…:)
Benar, mbaaa.
Lumayan pedas 😀 tapi teteup nikmat ehe 😀
Iya, makan mie instannya saja duluuu 😀
ini konspirasi apa gimana ya, soalnya tadi blog walkling sebelumnya bahas sushi, ini bahas naruto dan ramen, ah bikin laper aja. Coba aja ya kartun Indonesia kayak kartun Jepang juga, menyampaikan pesan tersirat dengan kulinernya yang khas dan enak. Misalnya ada kartun Indonesia yang adegannya makan nasi pakai jengkol dan sambel terasi. Biar orang luar juga pada tahu makanan Indonesia itu enak-enak, wkwkwk.
Hahaha teori konspirasi yang melaparkan yak wgwgw 😀
Ehiya, bener sih. Kartun-kartun jepang itu kadang selalu menyampaikan pesan budaya dan kekhasannya melalui makanan dan lain-lainnya, alurnya dapet, ilmunya dapet 😀
Indo harus belajar banyak ini 😀
Astagaaa… jadi laper. Sebagai penggemar ramen, saya perlu coba nih kayaknya. Wkwkwk
Wahahaha gas Jogjaaa, Mba. Mari kita cobakeun 😀
Nyimak aja hee
Hahahaha okay sajaaaaa
tempatnya cukup enak ya, menunya cukup legkap dan harganya itu loh, terjangkau banget, ah must try kalau ke jogja
Ehehehe, silakan dicoba mbaaa 😀
murah dan porsinya banyaaa banget, aslik. langsung kenyaaang 😀
Sore-sore baca begini kan jadi laper yaaa
Hahahaha langsung sikat makanan yang ada di meja, Mba 😀
aku bakal cobaaaaa iniii :D. susah sih nemuin ramen yg enak itu. Di jkt sendiri ramen fav ku cuma di ikkudo ichi mall kokas , dan seirock ya Aeon mall. Ramen2 lain, paling sering aku rasain masalahnya di kuah. suka agak pahit terlebih kalo pedes. kalo ga pedes, gurihnya nanggung.
di jepang aku memang ga sering makan ramen krn mostly ga halal, kuahnya pake kaldu babi. tp pernah nyobain 2 ramen halal di sana, pertama di osaka ramen honolu, itu terenak paraaaaah!! pedesnya beneran pedes, dan pake semacam pasta gitu utk spicynya. itu 1-1 nya ramen yg kuahnya aku sruput habis saking enaknya :p
tp ramen di kyoto, lupa namanya , rasnya so so aja. kuahnya cendrung agak pahit yg pedes. apa krn pake bubuk cabe kebanyakan ato gmn.. yg pasti aku ga abis :p. ..
Ntr aku ke solo ato jogja, nyobain so rame ini deh. penasaran :D.
Wahahaha serba salah ya itu, mbaaaa. Kurang pedes, nanggung gurihnya, kepedesan, malah pahit 😀
Kalau di jepang, kupercaya pasti enak sih, secara yaaah, gitulah yaaa, tempat dimana ramen berasal ehehe 😀
Ehehehe, silakan dicoba mbaaaaa 😀 mumpung di kota yang bersahabat denganmu ini ada 😀
Beuh kalau liat penampakan ramen,, jiwa makanwquu bergejolaq kak.. nanti dah kalau main k jogya lagi mampir ksni hehehehe
hahahaha jiwaaaa bergejolak 😀
kebayang enaknya yaaaak 😀
Silakan mampir ke sini ya kalau Jogja 😀
Bersama mbak pacar, mas febri jadi foodblogger yg saling menyayangi.
Bailah nnti kalo ke jogja mampir kemari. Entah kapan Wacana aja dulu.
Wahahaha saling menyayangiiiii, ngeri sekali bahasa mbamba yang mau menikah beberapa saat lagi 😀
NAH, BULAN MADU KE JOGJAAAAA
Baca itu semalam lalu lanjut siang ini karena ngantuk dan takut malah lapar lihat ramen, ha ha.Kalau saya tahunya ramen secara terus menerus dari anime “One Piece”Luffy makan ramennya gembul banget, tetapi saya belum ngiler karena penampakan kartun, ha ha.
Lalu tahu ramen dari dorama dan drakor, bikin ngiler saja dan tiap nonton pasti saya jadi pengen rebus mie insran karena tidak punya ramen da gak ada tetangga dekat rumah yang jual ramen.
Saya belum nemu kedai ramen di kecamatan, berharap jika turun gunung ke Bandung bisa makan ramen yang halal dan enak, yang level pedasnya bikin seuhah lada pisaaan.
Sudahlah, seharian ini komen malah dilanjutkan pas sore dengan layar artikel ini terbuka dan terhubung ke internet karena saya ,sepanjang hari sibuk urus hal lain dulu.
Oh baiklah, mau minta uang ke suami agar bisa jajan mie yang berbau ramen Ada Indomie kemasan hitam atau Sedaap yang ada embel Korean. Atau jika tidak ada, cukup jajan baso saja.
Terlalu lama jika harus menunggu bisa makan ramen di Bandung. Ha ha. Apalagi barusan kalah lomba blog Traveloka Xperience padahal sudah berupaya habis-habisan menyajikan yang terbaik.. 😀
Kalem, mba. Ngapapa, kalah menang adalah hal biasa, karena itulah kompetisi. Saya sering banget kalah lomba blog kok gwwgwgwg 😀
Semoga lekas bisa makan ramen yang endeus gila, sama menang kompetisi blog yak “D